Baner

Baner
Selamat Datang di Blog Saya, Semoga Informasi yang ada di dalam blog ini dapat bermanfaat bagi Anda. Terima kasih Atas Kunjungan Anda

Senin, 26 Desember 2011

Renungan Natal

Hidup : "Balon" atau "Telur"


Anda pernah berkunjung ke Candi Borobudur? Kemungkinan besar, pernah. Paling sedikit, melihat gambarnya. Tetapi pernahkah anda bertanya, mengapa stupa berbentuk bulat atau, lebih tepat, bulat telur alias lonjong? Kemungkinan besar, tidak. Saya pernah menanyakannya. Jawabab yang saya peroleh adalah, bentuk tersebut melukiskan hakikat kehidupan manusia. Bahwa pada hakikatnya, kehidupan adalah seperti balon atau gelembung sabun. Bulat panjang.Sunnayavada.

Balon kelihatan indah menawan hati. Coraknya meriah berwarna-warni.lincah dan ringan bergerak kesana kemari. Sebab itu, banyak dipakai untuk menyemarakkan suasana pesta. Tetapi jangan terkecoh oleh apa yang anda lihat! sebab semua itu adalah hanya penampakan luar belaka. Tipuan mata semata. Sedangkan hakikat yang sesungguh-sungguhnya? kosong. Hampa. Isinya paling-paling gas atau udara. Keberadaannya juga sangat sementara. Sebentar terbang kesana dengan lincahnya. Sebentar berayun kesini dengan ringannya. tetapi tak berapa lama lagi lenyap. Kemana? Kembali ke ketiadaan. 

Itulah pemahaman versi pertama mengenai hakikat serta makna kehidupan. Hidup berawal dan berasal dari ketiadaan. Lalu kembali pula ke ketiadaan. Nothingness. Dari luar kelihatan cantik dan menawan, padahal kosong didalam. keberadaannya maya. Seolah-olah ada, padahal tiada. Sebab itu, Anda telah terpedaya bila menganggap hidup didunia ini adalah segala-galanya. Apalagi bila sampai mengorbankan apa saja untuknya. menurut Pengkhotbah, Hidup adalah ".....kesiasiaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. Apa gunanya manusia berusaha dengan jerih payah dibawah matahari?" (Pkh. 1:2-3). Filsafat Kejawen juga sami mawon. Aliran ini mengatakan, hidup ini cuma sekedar untuk mampir minum. Maksudnya, cuma sekilas, setelah itu lenyap tanpa bekas.

Tetapi hidup berkemenangan punya versi dan pandangan yang amat berbeda. realitas yang dilihatnya memang sama. Dilihat dari luar, apa yang terjadi pada orang-orang yang menganut keyakinan ini juga sama. MAksud saya, Orang kristen juga bisa sakit, bisa bangkrut, bisa menderita, malah bisa pula jatuh dalam dosa. bahkan tidak jarang orang-orang lain lebih sukses dan lebih "jaya".

Dalam pandangan kristen, hidup juga lonjong. tetapi bukan lonjong sebuah "balon", melainkan bulat lonjongnya sebuah "telur". Dibandingkan dengan balon, telur jelas kalah cantik dan kalah menarik. kecil dan rentan. Mudah pecah. Telur juga kelihatan kosong, tidak ada apa-apanya. tetapi sebenarnya tidak kosong! Sebab didalamnya terkandung potensi kehidupan. Didalamnya tersedia pelbagai kemungkinan. Siklus kehidupannya berlawanan dengan balon. Kalau siklus "balon" adalah dari "hidup" ke "kematian", siklus "telur" adalah dari "kematian" ke "kehidupan".  (Eka Darmaputera, 365 Anak tangga menuju hidup berkemenangan)

Selamat Hari Natal, Semoga damai natal menyertai kita semua. 

Tidak ada komentar: